Flakka, Obat Zombie
Masih ingatkah dengan insiden kanibal di Miami-Florida
(Miami cannibal attack)? Tepat pada tanggal 26 mei 2012 Rudy Eugene memakan
wajah Ronald Poppo secara tragis. Insiden itu adalah satu contoh kasus akibat
penggunaan Flakka.
Flakka, sebuah narkoba sintetik yang menggemparkan Dunia
terutama Florida karena insiden yang telah disebutkan di atas. Penyalahgunaan
Flakka dapat menyebabkan efek zombie, sehingga jenis narkoba ini sering disebut
“The Zombie Drug”. Secara harafiah flakka dalam Bahasa spanyol berarti
perempuan cantik. Flakka juga disebut “bath salts” ini dijual dengan harga yang
sangat murah, hanya 5 Dolar per dosis sehingga dapat juga digunakan oleh
kalangan menengah ke bawah.
Penggunaan
Flakka yang merupakan nama komersil dari alpha-Pyrrolidinopentiophenone
(disingkat α-PVP)
ini dapat dikonsumsi dengan cara didengus, diinjeksi, oral, maupun melalui
media rokok atau vape.
Pembuatan
α-PVP ini sebenarnya telah dikembangkan pada tahun 1960an
dan dijual sebagai “designer drug”. Melalui bahan baku yang berbeda (alternatif),
α-PVP
dapat sintesis melalui reaksi Grignard dengan katalis asam, dilanjutkan
brominasi, kemudian brom (gugus pergi yang baik) yang telah tersubstitusi dapat
digantikan dengan mudah oleh pyrol. Sedangkan α-PVP pada awalnya dibuat dari alkaloid
cathinone. Cathinone secara natural terdapat pada tumbuhan khat yang sejak lama
digunakan sebagai stimulan di Afrika dan Timur tengah (Solutions recovery,
2019). Alkaloid cathinone dari tumbuhan ini dapat menyebabkan kegembiraan,
meningkatkan nafsu makan, dan euforia.
Legalitas
Bersama dengan senyawa turunan cathinone lainnya, Flakka
telah disebutkan oleh Drug Enforcement Administration (DEA) sebagai obat kategori
I. Obat-obatan ini tidak memiliki kegunaan medis sama sekali, berbahaya dan tidak
dapat digunakan dengan aman bahkan di bawah pengawasan dokter (Solutions
Recovery, 2019). Oleh karena itu jenis narkoba ini telah dilarang penggunaannya
di USA sejak 2014 dan Indonesia sejak 2017. Untuk mengingatkan Dunia, Flakka
ini pernah dipopulerkan pada film “Baywatch 2017” yang diperankan oleh Dwayne johnson,
dkk.
Deteksi
Flakka memiliki bentuk kristal putih. Keberadaan flakka di
dalam sampel (darah, plasma, urin) dapat dideteksi dengan LC-MS (Liquid
chromatography-mass spectrometry dengan massa 231,339 g/mol dan formula C15H21NO. GC-MS, NMR, dan FTIR juga dapat digunakan untuk mendeteksi Flakka.
Menjadi Zombie bukan satu-satunya cara menyelesaikan problematika
kehidupan. Masih ada admin chemsterlab yang bisa memelukmu disaat kamu galau
dan tersesat. Hehehe….
Ngeri bet yahH
BalasHapusKeren
BalasHapusMakasih informasinya Pak
Endingnya itu lho ��
BalasHapus