Rabu, 01 Januari 2020

Flakka, Obat Zombie

Masih ingatkah dengan insiden kanibal di Miami-Florida (Miami cannibal attack)? Tepat pada tanggal 26 mei 2012 Rudy Eugene memakan wajah Ronald Poppo secara tragis. Insiden itu adalah satu contoh kasus akibat penggunaan Flakka.
Flakka, sebuah narkoba sintetik yang menggemparkan Dunia terutama Florida karena insiden yang telah disebutkan di atas. Penyalahgunaan Flakka dapat menyebabkan efek zombie, sehingga jenis narkoba ini sering disebut “The Zombie Drug”. Secara harafiah flakka dalam Bahasa spanyol berarti perempuan cantik. Flakka juga disebut “bath salts” ini dijual dengan harga yang sangat murah, hanya 5 Dolar per dosis sehingga dapat juga digunakan oleh kalangan menengah ke bawah.

Penggunaan
Flakka yang merupakan nama komersil dari alpha-Pyrrolidinopentiophenone (disingkat α-PVP) ini dapat dikonsumsi dengan cara didengus, diinjeksi, oral, maupun melalui media rokok atau vape.

Pembuatan
α-PVP ini sebenarnya telah dikembangkan pada tahun 1960an dan dijual sebagai “designer drug”. Melalui bahan baku yang berbeda (alternatif), α-PVP dapat sintesis melalui reaksi Grignard dengan katalis asam, dilanjutkan brominasi, kemudian brom (gugus pergi yang baik) yang telah tersubstitusi dapat digantikan dengan mudah oleh pyrol. Sedangkan α-PVP pada awalnya dibuat dari alkaloid cathinone. Cathinone secara natural terdapat pada tumbuhan khat yang sejak lama digunakan sebagai stimulan di Afrika dan Timur tengah (Solutions recovery, 2019). Alkaloid cathinone dari tumbuhan ini dapat menyebabkan kegembiraan, meningkatkan nafsu makan, dan euforia.

Legalitas
Bersama dengan senyawa turunan cathinone lainnya, Flakka telah disebutkan oleh Drug Enforcement Administration (DEA) sebagai obat kategori I. Obat-obatan ini tidak memiliki kegunaan medis sama sekali, berbahaya dan tidak dapat digunakan dengan aman bahkan di bawah pengawasan dokter (Solutions Recovery, 2019). Oleh karena itu jenis narkoba ini telah dilarang penggunaannya di USA sejak 2014 dan Indonesia sejak 2017. Untuk mengingatkan Dunia, Flakka ini pernah dipopulerkan pada film “Baywatch 2017” yang diperankan oleh Dwayne johnson, dkk.

Deteksi
Flakka memiliki bentuk kristal putih. Keberadaan flakka di dalam sampel (darah, plasma, urin) dapat dideteksi dengan LC-MS (Liquid chromatography-mass spectrometry dengan massa 231,339 g/mol dan formula C15H21NO. GC-MS, NMR, dan FTIR juga dapat digunakan untuk mendeteksi Flakka.

Menjadi Zombie bukan satu-satunya cara menyelesaikan problematika kehidupan. Masih ada admin chemsterlab yang bisa memelukmu disaat kamu galau dan tersesat. Hehehe….

3 komentar: